Lupa
Kalau kita ingat pasti pernah lupa.
Saya pernah membaca artikel di internet yang menyatakan bahwa jika manusia memiliki kemampuan bisa mengingat segalanya bukanlah hal yang baik. Ada kasus dimana saat seseorang dapat mengingat semua detail yang pernah dilaluinya, namun seiring usia bertambah ingatan juga menumpuk luar biasa hingga pada tahap akhir semua ingatan ini menjadi beban yang sangat besar bagi otak. Dia berakhir dengan tidak baik, padahal kalau diperhatikan sekilas kemampuan itu luar biasa akan tetapi tidak baik ke otak. Itulah sepenggal kisah sebagai pembuka postingan ini.
Dalam menjalani hidup kita akan memperoleh pengalaman dan pengalaman ini secara kasat punya dua sisi. Ada pengalaman baik dan pengalaman buruk. Ini semua akan tertanam dalam ingatan kita. Bisa kita bayangkan betapa tersiksa hidup kita ketika kita terus menerus mengingat pengalaman buruk yang menghantui dan tidak dapat melupakannya.
Inilah sepenggal pemikiran yang saya tuliskan bahwasannya lupa itu tidak selamanya adalah hal buruk sebaliknya juga adalah hal baik. Dengan sifat alami otak manusia akan menghapus memori yang tidak dibutuhkan sehingga kita dapat terus berpikir dengan segar. Ketika otak menghapus memori disitulah kita akan melupakan sesuatu. Memang terkadang banyak memori indah yang terlupakan tetapi itu juga sebanding dengan banyaknya memori buruk yang dilupakan. Bahkan di tingkat manajemen memori otak pun banyak yang harus dikorbankan untuk menjaga pikiran kita tetap waras berpikir.
Dalam perjalanan peradaban manusia banyak hal yang telah terjadi, peristiwa penting, peristiwa besar banyak yang masih dapat dikenang namun banyak juga yang terlupakan. Sifat otak manusia yang pelupa ini melahirkan banyak keberagaman. Contoh konkretnya adalah keberagaman bahasa. Jadi bahasa adalah efek dari lupa. Kita tahu tugas pertama manusia setelah diciptakan di bumi ini adalah menamai segala hal. Kita beri nama terhadap berbagai hal, kita ingat, kita sebarkan, kita wariskan. Ketika ada sekelompok masyarakat sudah memiliki kumpulan nama dari segala hal yang disebut kosa kata, kelompok ini kadang akan terbagi dan berpisah, berpindah, dan dalam proses ini ketika suatu kelompok pindah ke suatu tempat yang baru maka akan ada hal hal baru yang mereka temui dan mereka akan memberi nama terhadap hal hal baru tersebut, mengingat, menyebar, dan mewarisi. Akan tetapi akan ada juga hal hal yang ada di tempat lama namun tidak ada di tempat baru, dimana ini akan terlupakan seiring dengan waktu. Peristiwa ini juga terjadi pada setiap kelompok masyarakat lain. Dengan berjalannya waktu akan banyak muncul perbedaan kosa kata, dan untuk hal yang sama pun terkadang di berbagai kelompok berubah namanya karena lupa nama sebelumnya sehingga sifat alami manusia akan memberikan nama baru. Setiap kosa kata ini pada akhirnya akan menjadi terstruktur melahirkan bahasa.
Itulah sepenggal pemikiran yang dapat saya tuliskan saat ini sebelum terlupakan dang bergabung ke ruang kosong.
- Trf89
Komentar
Posting Komentar